Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Selamat Natal dan Tahun Baru

Gambar
Natal 2018 kali ini istimewa sekali. Gimana tidak, akhirnya saya mempunyai teman yg beda agama dan saya bisa mengucapkan selamat kepada teman -teman diskusi parenting Kamisan Charlotte Mason Tangerang Selatan. Kamisan, sebuah istilah untuk kegiatan yg dilakukan berulang-ulang. Dalam hal ini, kami diskusi tatap muka secara langsung di hari Kamis. Saya mendapat banyak keberuntungan gabung di kelompok tsb. Kami mendiskusikan filsafat pendidikan berbasis karakter buah pemikiran Charlotte Mason. Seorang pendidik dan filosuf asal Inggris. Saya beruntung berada di tengah emak-emak pembelajar tinggi. Lifelong learner abis. Bagi saya, lifelong learner merupakan karunia Allah yg tertinggi. Di tengah-tengah dunia yg semakin edan ini. Berkat bergaul dgn mereka, setidaknya saya terhindar dari kepribadian yg kagetan (mudah kaget) karena menghadapi perkembangan dunia yg serba cepat. Saya mendengar berbagai topik yg kami bincangkan. Topik pembicaraan kami, Emak-emak CM Tangsel, seputar buku-buku

Mengapa Narasi?

Gambar
Saya suka menulis. Dari dulu. Situs ini adalah blog kedua. Blog pertama raib. Saat sedang repot-repotnya mengasuh dua bayi, saya berhenti menulis. Saya sibuk dengan depresi saya sendiri. Sampai-sampai saya lupa password blog, password instagram, password twitter, password tumbler dlsb. Masing-masing social media itu udah banyak pengikutnya. Di tengah-tengah kerapuhan mental, keinginan menulis bangkit kembali. Saya tahu persis bagaimana keadaan pikiran gelap. Inginnya mencari mangsa sasaran kemarahan. Bila marah pada anak-anak, saya menyakiti mental dan fisik mereka. Secara fisik, saya cubit dan tampar. Secara mental saya teriaki. Apakah saya malu menulis semua ini? Sangat malu. Saya khatam membaca buku manajemen anger dan buku spiritualitas seorang ibu. Apa setelahnya cara melampiaskan marah saya menjadi baik? Tidak. Justru di situ saya semakin putus asa. Rumah mental saya ambruk. Sementara saya harus menghadapi banjir yg mana penyebab banjirnya saya sendiri yg bertahun-tahun a

Iman dan Keshalihan

Gambar
Kemuliaan seorang manusia tidak ditentukan oleh seberapa tinggi jabatannya. Tolok ukurnya bukan sebagus apa pakaian yang dikenakannya. Bukan pula sebanyak apa harta kekayaannya. Mari kita mengingat sejarah. Adalah Qarun, sang konglomerat, memiliki kebiasaan memamerkan harta kekayaannya. Ia membawa sepuluh pria kekar dan kuat hanya untuk memanggul kunci-kunci harta kekayaannya. Dalam riwayat Isra' mi'raj, Rasulullah saw. melakukan dialog dengan Nabi Musa as. Melalui percakapan dalam dialog itu kita tahu bahwa umat Nabi Musa as memiliki fisik yang lebih Kuat dibandingkan dengan umat Nabi Muhammad saw. Qarun adalah umat Nabi Musa as . Apakah dengan kekayaan Qarun yang melimpah lantas menjadikannya mulia di mata Allah swt? Sekali-kali tidak. Bila kita mendengar istilah harta karun barangkali yg dimaksud adalah Qarun, sepupu Nabi Musa as yg dibenamkan oleh Allah di dasar bumi sebab sikap pamer dan pelitnya itu. Hal ini dialami pula oleh Raja Fir'aun, tepatnya Ramses II.

Menjadi Orangtua

Gambar
Narasi buku Cinta Yang Berpikir, Ellen Kristi, bagian Miliki Cinta Yang Berpikir, selesai. Anggapan menjalankan peran sebagai orangtua itu mudah, tidaklah benar. Kasarnya, si istri 'cukup' hamil lalu melahirkan. Dan secara otomatis surga berada di bawah telapak kakinya. Selesai. Sementara si suami 'cukup' hanya mencari nafkah demi terpenuhinya materi kebutuhan rumah tangga. Apalagi ketika wafat dalam keadaan mencari nafkah. Syahidlah dia. Surga menunggu dihuni olehnya. Habis perkara. Meskipun, tantangan fisiologis pasutri tsb. tidak semua pasangan mampu melaluinya dengan baik. Lebih-lebih masalah seputar pengasuhan anak. Si ibu menghandle semua keperluan rumah, kebutuhan lahir batin suami dan si anak. Si ayah mati-matian (dan ada yg mati betulan) dalam memenuhi semua jenis kebutuhan dalam rumah tangga. What? Apa benar tugas orangtua sekedar 'itu'? Tidakkah orangtua butuh hal yg lebih patriotis? Saya meyakini dengan sepenuh hati bahwa tiap orangtua sudah