Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Pentingnya Menjaga Ucapan

Pagi pukul 06.15 WIB aku dan mbak Hani, kakak iparku, tiba di pasar Cimanggis-Ciputat. Bau pesing  dan suasana kotor laiknya pasar tradisional segera menyengat hidungku. Sayuran busuk tercecer di mana-mana. Ibu-ibu sosialita tak mungkin berkunjung kemari. Kecuali bajet mereka pas-pasan. Kedatangan kami di sini untuk membuat santapan menyambut tahun baru Masehi 2018.  Kami mendatangi toko langganan mbak Hani untuk membeli daging namun kehabisan. Lalu kami mencari penjual daging lain. Alhamdulillah ketemu. Mbak Hani transaksi, aku mengamati. Tiba-tiba salah seorang mas berkaos hijau menghampiriku. “Masih sekolah ya, mbak?” Tanya penjual daging. “Udah punya anak lima.” Jawabku biasa saja. Tidak ramah, tidak ketus. “Udah punya cucu berarti ya?” Kejarnya dan tidak kujawab. Ekspresiku biasa. Ia tidak pula tersinggung dengan responku. Mengapa sapaan si penjual daging masih lekat di memoriku? Kemungkinan ada dua. Pertama. Aku sadar, usiaku yang 30-an bukan lagi usia remaja