Kacamata Baru

Saya berasal dari suatu daerah yang kampungnya kebangetan. Kotoran sapi yang disebut letong biasa ditemui di jalan utama. Bau tahi kuda sudah biasa pula. Titin kecil akrab dengan pemandangan cikar, sebutan kendaraan yg ditarik oleh satu atau dua sapi. Fungsinya mirip mobil bak, untuk mengangkut barang. Delman saat itu menjadi angkutan utama (untuk barang dan manusia), selain becak.

Rumah orangtua saya berdekatan dengan sawah. Saya terbiasa pula ikut  teman ke tegal (sebutan untuk sebidang tanah yg hanya bisa ditumbuhi selain padi) seperti jagung dan sayur-sayuran. Danau jangan tanya, saya biasa bermain-main air di dalamnya. Ada curug yg letaknya tidak jauh dari desa saya. Sekira 10 KM. Kami menyebutnya Nglirip. Air terjunnya tinggi dan besar. Kolamnya lebar. Warna airnya hijau. Air tsb mengaliri sungai yang panjang sekali. Di tengah-tengahnya ada sawah dan tegal. Sejauh mata memandang hijau semua.

Jauh sedikit, sekira 7 KM dari Nglirip ada pemandian air panas. Kami menyebutnya Nganget. Airnya bau belerang dan teksturnya licin. Keluarga saya sepekan 1x mandi di sana hingga sekarang. Kami merasakan manfaatnya usai mandi. Nganget diyakini sebagai petilasan Sunan Bonang. Jadi ada unsur magic-nya sebagai kenikmatan yg Allah swt berikan untuk ikhtiar kesembuhan sakit pegal linu, kepala pusing, sakit kulit, struk dari yg paling ringan hingga ke tingkat yg parah dlsb. Saya sendiri setelah mandi dari sana (saat mudik), malamnya tertidur sangat pulas. Badan terasa ringan.

Tempat-tempat wisata di atas terletak di selatan desa kami. Ketika ke utara, 5 KM dari rumah saya ada pantai Tuban. Sepanjang perjalanan ke pantai, mata dimanjakan oleh sawah yg berada di kanan dan kiri bahu jalan. Di pantai kami, ada pasir putihnya. Di sana juga ada pantai kecil sebelum pantai yg besar. Anak-anak biasa main pasir dan air di pantai kecilnya. Tinggi airnya selutut anak usia lima tahun. Air asin. Bergeser sedikit ada wisata Soang yg menyuguhkan pemandangan laut dilihat dari bibir tebing. Jangan ditanya, sebanyak apa pohon kelapa yg menjulang tinggi dan daunnya siar siur mendesang-desing tertiup angin. Ada pojok selfie juga loh. He he.

Tapi saya akan berterus terang. Kekayaan alam tsb tidak maksimal kami manfaatkan. Kami tidak akrab dengan alam. Kami ditakut-takuti oleh hal magis. Ke Nglirip misalnya. Konon, di sana terdapat nyai Nglirip penunggu curug yg siap kapan saja menculik dan menenggelamkan pemuda tampan impian mamak mertua. Jadi jangan heran bila suatu saat takdir Anda, pembaca narasi ini, terdampar di Nglirip pengunjungnya  tidak akan seramai pengunjung Cibodas.

Kemudian saking tidak terbiasanya memperhatikan alam yg di sekitar kami atau keindahan alam jadi tidak luar biasa karena kami biasa melihatnya. Suatu ketika saya mengajak saudara yg berkunjung di Pamulang ke D'Kandang Depok. Saya ditertawakan habis-habisan. Diperolok-olok. Kata mereka,

"Ngapain toh jauh-jauh ke d'kandang kalau ujung-ujungnya kasih makan sapi dan memerah susu kambing?"

Saya sama sekali tidak tersinggung. Keluarga saya pedagang, dan memang lingkungan kami dikepung oleh alam (kami terbiasa oleh suguhan alam) meski tidak berusaha mengakrabinya. Mati rasa oleh alam itu berlangsung lama sekali. Bercokol di kalbu saya sekian lama. Jujur saya sedikit bingung dan menganggap orang yg memuja-muja alam secara berlebihan sebagai orang yg norak dan lebai.

Hingga akhir bulan Februari lalu kelompok belajar Charlotte Mason Tangerang Selatan ada agenda ke Jl. Raya Puncak-Bogor. Menginap di villa teman kami dan melakukan picture painting ke Cibodas. Apa itu picture painting?

Picture painting adalah sebuah istilah untuk menarasikan apa yg telah dilihat di alam dan itu merupakan sesuatu yg sangat menyenangkan dan menyegarkan mata. Yaitu dengan cara anak diajak ke alam, disuruh mengamatinya dan menikmatinya, kemudian si anak diminta untuk memejamkan mata. Setelah itu diminta menarasikan secara detail. Jika anak kurang lengkap dalam menarasikannya, anak boleh mengamati alam itu kembali. Ketika mata mereka telah melihat dengan sempurna atau semua pemandangan berhasil dimunculkan dalam pikirannya maka selanjutnya anak diminta menceritakan kembali.

Inilah contoh picture painting,

"Saya melihat sebuah jembatan. Di bawahnya ada air yg dalam dan air yg dangkal. Aku juga melihat bayangan pohon-pohon, daun-daun dan rantingnya. Seolah-olah ada pohon di dalam air. Di atas pohon ada bayangan langit dan awan. Pohon-pohon itu seolah-olah terbalik, akarnya di langit. Di dekatku nampak sapi-sapi yg akan minum hingga kepalanya masuk di dalam air."

Tujuan picture painting adalah memusatkan perhatian. Dengan teguh pada satu titik perhatian yg ingin digambarkan. Perlu diingat bahwa konsentrasi seperti ini melelahkan. Maka lakukan sekali-kali saja. Karena melelahkan maka harus dilakukan dengan senang hati sehingga menjadi kebiasaan.

Pertama-tama anak perlu bantuan ibu untuk mendapatkan gambaran alam secara lengkap dan detail. Misalnya si ibu berkata,

"Lihat bayangan pohon itu. Di sana ada kayu di bawah air. Apa yg membekas dalam pikiranmu?" Begitu seterusnya sehingga anak-anak bisa melihat gambaran yg detail. Anak-anak akan menikmati picture painting ini secara lebih baik jika ibu memberikan gambaran mental yg telah ibu lihat juga. Misalnya,

"Ada ladang, gunung, lautan dan tempat anak-anak bermain." Meskipun gambar yg ibu berikan tidak tertuang dalam kanvas, dia telah menghadirkan sebuah koleksi lukisan.

Sekarang, saya memiliki sudut pandang baru dalam melihat alam. Dan saya mengakui dengan hati yg penuh rupanya kacamata baru ini sangat menyenangkan. Saya belajar menafsirkan bentuk daun pohon dan mungkin pandangan saya ini akan berbeda dengan orang lain. Terima kasih tak terhingga saya ucapkan pada Mbak Arum, Asrie dan Nares yg mengikutsertakan saya dan keluarga saya dalam mengapresiasi alam.

Oh iya satu info lagi. Dalam picture painting ini, dibutuhkan fokus tinggi bagi sang pengamat. Hal ini mirip ilmu hypnosis yg membutuhkan deep focus demi lancarnya proses hypnoterapi. Orang yg bisa terkena hypnosis adalah mereka yg otaknya ada di gelombang alfa dan teta. Saat di gelombang itu, konsentrasi mereka sangat tinggi. Hypnoterapi sendiri dipercayai sebagai salah satu jalan penyembuhan dari penyakit fisik maupun mental. Biasanya, dalam proses hypnosis ada sesi penggiringan pikiran bawah sadar ke alam. Seperti kalimat berikut ini,

"Bayangkan sekarang kamu sedang berada di alam. Kamu melihat rumput dan pohon yg menghijau. Udara di sana tidak dingin dan tidak panas. Pas sekali dan kamu menyukainya. Keadaan itu semakin membuatmu bahagia." Ini semacam rekreasi mini di alam pikiran. Tentu saja bagi penduduk kota tidak bisa setiap saat setiap waktu pergi rekreasi ke alam kan. Dengan demikian penyegaran akan kita rasakan.

Saat terapisnya meleading seperti kalimat di atas dan mendapat reaksi dari pasien, itulah saat yg tepat untuk memasukkan program yg ingin ditanam. Misalnya ingin si pasien agar hatinya lebih tentram dan damai. Saya sedang membangun jalinan titik temu antara kegunaan picture painting dan hypnosis. Dan kedua kondisi ini berada di titik gelombang otak yg sama; alfa atau teta. Sebab bila pikiran kita berisik dan tidak fokus (biasanya otak berada di gelombang beta) susah sekali menikmati picture painting dan berhasil dalam hypnosis.



Keterangan foto: anak-anak kami sedang main air di Cibodas. Airnya dingin namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk terjun di dalamnya.


Keterangan foto: untuk sampai pada gambar ini kami harus merangkak ke tebing yg kemiringannya 90%. Perjuangan sekali, kisanak. Tapi saya puas dan anak-anak terlihat sangat senang. Ketika turun saya terkena duri. Sakit sih tapi bahagia. He he.

Referensi tulisan: menarasikan buku home education-nya Charlotte Mason, bagian Picture Painting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang yang Dirindukan Nabi Muhammad

Memakmurkan Masjid

Bermain di Kamar