Zikir; Mengingat Allah

Manusia memiliki kawan dekat bernama gelisah bin galau. Kapan kawan dekat itu bertamu? Kala hati dan pikir manusia tidak tenang. Apa yang membuat manusia galau? Banyak hal. Salah satunya, Allah Menyebutkan dalam QS. Al-Taubah: 24. Di ayat itu Allah memberikan daftar. Yaitu:

1. Orangtua
2. Keturunan
3. Saudara
4. Pasangan
5. Keluarga
6. Harta kekayaan
7. Perdagangan yang dikhawatirkan merugi
8. Rumah-rumah yang kita cintai dan banggakan

Bila kedelapan daftar kecintaan di atas memenuhi dan melebihi cinta kita pada Allah dan RasulNya, maka ancaman Allah pasti nyata. Perasaan dan pikiran selalu kita arahkan pada hal duniawi yang pasti pergi, rusak, dan tidak abadi. Jiwa menjadi tidak tenang. Kemrungsung.

Bagaimana agar kita terhindar dari galau bin cemas bin senewen? Zikir jawabannya. Allah swt. Berfirman:

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Artinya dengan berzikir kepada Allah swt. segala kegalauan dan kegundahan dalam hati kita akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan.

Zikir bisa berbentuk dua. Al-Quran dan ilmu pengetahuan. Sebaik-baik zikir yang diucapkan lisan adalah membaca al-Quran. Ahli zikir adalah mereka yang hobi menambah ilmu pengetahuan sebagai bekal mengenal Allah (ma'rifatullah).

Perintah berzikir terdapat di banyak ayat dalam al-Quran. Salah duanya yaitu:

"Berdzikirlah (Ingatlah) kamu pada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu! ” (Al–Baqarah :152)
"Dan terhadap orang-orang yang banyak dzikir pada Allah, baik laki-laki maupun wanita, Allah menyediakan ampunan dan pahala besar”.   (Al-Ahzab :35).

Hadits qudsi dari Mu’az bin Anas secara marfu’: Allah swt.berfirman:


قَالَ اللهُ تَعَالَى: لاَ يَذْكُرُنِي اَحَدٌ فِى نفْسِهِ اِلاَّ ذَكّرْتُهُ فِي مَلاٍ مِنْ مَلاَئِكَتِي
وَلاَيَذْكُرُنِي فِي مَلاٍ اِلاَّ ذَكَرْتُهُ فِي المَلاِ الاَعْلَي.

“Tidaklah seseorang berdzikir pada-Ku dalam hatinya kecuali Akupun akan berdzikir untuknya dihadapan para malaikat-Ku. Dan tidak juga seseorang berdzikir pada-Ku dihadapan orang-orang kecuali Akupun akan berdzikir untuknya ditempat yang tertinggi’ “.  (HR. Thabrani).

Kemudian tujuan dari zikir adalah untuk melembutkan hati dan mencerdaskan pikir. Gabungan zikir dan pikir akan menghasilkan sebuah kemaslahatan pribadi dan umat.

Menurut Fakhruddin al-Razi dalam kitab tafsirnya, Mafaatih al-Ghaib, zikir mengambil tiga bentuk. Yaitu:

1. Zikir dengan lisan. Sebaik-baik zikir adalah membaca al-Quran.
2. Zikir dengan hati. Memikirkan keberadaan diri sebagai bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah swt. Dan merenungi tanda-tanda alam (ayat-ayat kauniyah) Allah.
3. Zikir dengan anggota badan. Dengan cara mengkondisikan anggota badan untuk tunduk dan berzikir kepada Allah. Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga. Namun mengingatkan pada anggota badan untuk puasa dari larangan Allah.

Catatan kultum pada 24 Mei 2018. Masjid Babussalam, Lembah Pinus Sasmita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang yang Dirindukan Nabi Muhammad

Memakmurkan Masjid

Bermain di Kamar