WHO AM I?

Siapa Sesungguhnya Kita?

Kita adalah TURIS di dunia ini. Rasulullah saw. bersabda,

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَاَنَّكَ غَرِيِبٌ اَوْ عَابِرِ سَبِيْل (رواه البخاري)

(Kun Fiddunya Kaannaka Ghariibun au 'aabiri Sabiil).

Artinya: "Hiduplah di dunia seperti orang asing atau seperti orang yang sedang dalam perjalanan panjang." (H.R. Bukhari).

Bagaimana seharusnya orang asing itu bersikap? Orang asing akan selalu berhati-hati. Karena dia belum paham betul daerah yg dikunjungi. Ia akan merasa takut untuk melakukan hal buruk.

Kemudian supaya manusia itu selalu ingat bahwa ia orang asing di dunia ini, dan rumah asalnya adalah SURGA, ia harus selalu mengingat nasehat-nasehat yg ada di dalam al-Quran.

Allah swt. berfirman dalam Q.S. al-Nahl/16: 18

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ (18)
Artinya, "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh Allah benar-bemar Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Maksud ayat di atas adalah, Allah mengingatkan kepada manusia atas ketidakmampuan manusia untuk menghitung nikmat-nikmat yg Allah berikan. Saking banyaknya kenikmatan yg manusia peroleh. Salah satunya nikmat kesehatan. Bila Allah ingin mencabut nikmat gigi, Dia tidak akan meminta ijin kita terlebih dahulu. Sehingga kita tidak enak makan bahkan kita tidak bisa tidur.

Selanjutnya, atas karunia-karunia yg telah Allah swt. anugerahkan kepada kita, Dia menantang kita untuk menjawab pertanyaan berikut ini:

(فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَان

Artinya: "Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yg akan kamu dustakan?"

Ayat di atas diulang-ulang hingga 30x dalam Q.S. Al-Rahman, sebagai pengingat manusia bahwa apapun yg dimiliki manusia adalah pemberian dari Allah Yang Maha Pemurah.

Terkait dengan ayat di atas, Rasulullah mengingatkan kepada kita untuk selalu ingat dan melafalkan zikir Hauqalah. Bagaimana lafalnya?

لَا حَوْلَ وَﻻَ قُوَّةَ اِﻻَّ بِاالّلهِ الْعَلِيِّ الْعَظْيمِ

(Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billaahil 'Aliyyil 'Aziimi)

Artinya, "Tiada Daya upaya dan kekuatan Kecuali Milik Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung."

Rasulullah saw. juga bersabda, "Siapa yang mengucapkan Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billaahil 'Aliyyil 'Aziimi, maka ia akan menjadi obat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah penyakit kekalutan." (H.R. Thabrani).

Tips selanjutnya supaya kita selalu sadar bahwa hidup di dunia adalah cuma sekedar mampir minum adalah selalu ingat untuk mengucap syukur pada Allah. Bonus yg didapatkan manusia dari rasa syukur yg diucapkan, maka Allah akan menambah kenikmatan-kenikmatan pada manusia yg pandai bersyukur tadi. Allah swt. berfirman dalam Q.S. Ibrahim/14: 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya, "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Tips selanjutnya untuk menjaga kewaspadaan kita hidup di dunia adalah selalu mengucap zikir dari Nabi Muhammad berikut ini. Rasulullah saw. bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Artinya, "Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu "Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil 'azhim" (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung)." (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694).

Kemudian nasehat terakhir dari Ustad Ali, pengasuh pondok pesantren al-Adzkar, Pamulang adalah perbanyaklah berbuat baik (amal shalih) sesuai kemampuan. Contoh perbuatan baik yg paling ringan dilakukan adalah menebar senyum kepada orang yang kita jumpai. Rasulullah saw. bersabda,

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Artinya, "Senyummu di hadapan saudaramu adalah shodaqoh.” (HR. Tirmidzi).

Demikian dokumentasi tertulis dari pengajian bulanan RW 24. Semoga kita selalu mengamalkan ilmu dan nasehat yang kita dengarkan dari para ustadz dan ustadzah. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Terima kasih, ibu-ibu shalihah RW 24.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang yang Dirindukan Nabi Muhammad

Memakmurkan Masjid

Bermain di Kamar